Pengacara: Pernyataan Elza Syarief Bahayakan Nyawa Nikita Mirzani

"Anda Tahu, narkoba itu ada sindikatnya, dan ini yang membahayakan." 
(Fachmi Bachmid - Pengacara Nikita Mirzani)


Fachmi Bahcmid (Pengacara Nikita Mirzani) 

Nada suara Facmi Bachmid terdengar tegas ketika berbicara kepada Lensaartis79 lewat sambungan telepon. Pengacara Nikita Mirzani yang saat dihubungi tengah menangani perkara korupsi di Surabaya, menyesalkan pernyataan rekan seprofesinya Elza Syarief tentang kliennya, Nikita Mirzani. 

Pernyataan Elza yang dimaksud tidak lain adalah terkait tuduhan yang menyebutkan bahwa Nikita Mirzani adalah cepu atau informan polisi. 

"Elza kan sampai sekarang belum meminta maaf. Dia malah masih mengatakan bahwa dia tidak menuduh. Tetapi ada kalimat, baru saya tahu bahwa Nikita itu adalah informan narkoba untuk nangkapin artis-artis." 

Entah disadari atau tidak oleh Elza, menurut Fahmi pernyataan tersebut sangat berbahaya bagi Nikita Mirzani. Ada tiga implikasi yang cukup fatal dari pernyataan Elza tadi. 

Pertama, Nikita akan menjadi musuh bersama, public enemy di kalangan selebriti. Mereka akan menghindari bergaul dan berteman dengan Niki karena takut akan berurusan dengan hukum. Niki bisa saja punya julukan baru, pemangsa teman sendiri, karena gara-gara posisinya sebagai cepu banyak korban penyalahgunaan narkoba di kalangan artis masuk jeruji besi. 
"Karena dampaknya luar biasa dengan pernyataan itu, menyebabkan Niki ditelepon kiri-kanan. Telepon dari artis sudah banyak sekali, dan itu sudah membuat dia tidak nyaman. Lalu ini juga kan akan membuat sesama rekan artis mencurigai dia. Dan dia nanti (berpotensi) berantem dengan sesama rekannya. Ini kan ba baik, ga sehat kan."   

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dunia hiburan menjadi salah satu ladang basah bagi penjualan narkoba. Terbukti banyak artis yang terjaring razia dan dijebloskan ke dalam penjara. Seringkali penangkapan para pesohor itu mengejutkan publik, karena beberapa diantara mereka tidak dicurigai atau tidak memperlihatkan tanda-tanda seorang pemakai. 

Kenyataan ini bisa saja memunculkan kesimpulan kalau polisi punya informan di kalangan selebriti, walau sebenarnya satuan anti narkoba  yang dimiliki kepolisian Republik Indonesia saat sudah memiliki kemampuan yang sangat mumpuni dalam memberantas jaringan narkoba dari hulu hingga hilir. 

Bisa dibayangkan jika para artis yang pernah terjerat kasus narkoba beserta keluarga, kerabat dan sahabat mereka menerima pernyataan Elza secara harafiah dan menganggap Nikita sebagai informan polisi dalam upaya pemberantasan narkoba. 

Kedua, Nikita bisa menjadi target dan incaran para sindikat narkoba. Bisnis narkoba adalah surga bagi yang menangguk keuntungan darinya. Mereka tentu saja adalah sindikat narkoba yang terdiri dari para bandar dan pengedar atau penjual. Bisnis haram ini sangat menjanjikan mengingat peminatnya terus meningkat. Karena keuntungan yang menjanjikan itulah, para sindikat narkoba tidak akan membiarkan siapa pun yang mengganggu jaringan mereka, dan bahkan tidak segan-segan menyingkirkannya dengan berbagai cara, termasuk menghilangkan nyawa.  

Ini pula yang membuat pernyataan Elza tentang Nikita sebagai cepu sangat berbahaya bagi keselataman jiwa Niki. Niki akan dianggap sebagai "pengganggu" bisnis dan layak disingkirkan.  

"Anda tahu bahwa narkoba itu ada sindikatnya. Dan ini yang membahayakan. Cepu itu adalah orang yang ada di dalam, dia ikut kalau ada orang narkoba dia narkoba, kalau ada orang nginex dia nginex, kalau orang pakai sabu, dia sabu juga, itu cepu." 


Ketiga, jika benar Niki seorang cepu, maka pastilah ia berteman dengan orang-orang di lingkaran dan jaringan bisnis haram itu. Karena seorang cepu berbeda dengan masyarakat biasa yang hanya sekedar melaporkan kepada pihak berwajib indikasi-indikasi pelanggaran hukum di lingkungan mereka. Peran seorang cepu lebih besar dan lebih jauh dari itu. 

"Cepu itu dalam lho. Dia masuk ke dalam lingkaran bisnis narkoba mulai dari bandar, pengedar dan penjual. Itu untuk meyakinkan orang-orang yang sedang dimata-matai bahwa dia adalah bagian dari mereka," ungkap Fachmi dengan nada tegas.   

Dengan tiga hal tadi, keselamatan jiwa Niki bisa terancam dan dalam bahaya. Itulah sebanya Fachmi berharap Elza segera mencabut pernyataannya, atau setidaknya memberitahu sumber informasi yang membuat ia berani sesumbar menyebut niki sebagai cepu alias informan polisi dalam kasus narkoba. 

"Saya nanti akan meminta dia menjelaskan siapa yang menyampaikan kepada dia. Supaya dia tidak menjadi korban. Kalau dia tetap menutupi, berarti tidak ada pihak lain yang memberikan informasi. Dan itu berarti pernyatannya tentang Niki sebagai cepu itu murni berasal dari dirinya sendiri.'   

Sebelumnya Nikita Mirzani saat tengah berlibur di Spanyol memang mengultimatum Elza Syarie agar segera meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Tapi Elza tetap bergeming. Ia tidak merasa telah menuduh Nikita sebagai informan polisi. Dalam salah satu pernyataannya kepada media, pengacara senior itu justru mengatakan kalau Niki seharusnya lega, karena kecurigaan terhadap Nikita sebagai informan polisi sudah diluruskan oleh pihak kepolisian. 

Namun Fachmi Bachmid tidak mau menerima begitu saja pernyataan kolega seprofesinya itu. Menurut Fachmi, Elza tidak sekedar melempar rumor atau syak wasangka dalam pernyataannya tentang Niki sebagai informan polisi. Secara jeli Fachmi menemukan sebuah penegasan dalam pernyataan Elza. 

"Jadi awalnya dia berbicara bahwa dia curiga, dia dapat informasi. Tapi ada kalimat yang berarti penekanan, baru saya tahu kalau Nikita itu informan atau cepu. Itu kan berarti dia sudah menyampaikan sebuah justifikasi kepada masyarakat bahwa Niki itu adalah informan." 

Atas pernyataan Elza tersebut Fachmi pun melayangkan surat somasi kepada Elza. Bahkan menurut Fachmi pernyataan Elza tersebut sebenarnya sudah cukup untuk dijadikan materi laporan polisi. Tapi ia masih menghargai Elza sebagai senior di dunia penegakan hukum sekaligus rekan seprofesinya. Fachmi akhirnya memilih melayangkan somasi, semacam friendly remind kepada Elza. 

"Sebetulnya Simple, dia buktikan saja. Ternyata dia tidak bisa buktikan, dia mengatakan dia tidak menuduh. Boleh-boleh saja dia mengatakan kalau dia tidak menuduh, tapi bukan dia yang berhak mengatakan itu, melainkan pengadilan."

Menurut Fachmi ada konstruksi informasi dalam pernyataan Elza Syarief. Frasa saya baru tahu, itu mengandaikan bahwa ada informasi sebelumnya kepada Elza sehingga dia akhirnya tahu kalau Nikita itu seorang informan. Tapi sayangnya, Elza menelan bulat-bulan informasi tersebut dan langsung menyimpulkannya menjadi sebuah pernyataan penegasan akan status Niki sebagai informan polisi. Fachmi pun berharap Elza mau membeberkan siapa sumber informasinya sehingga ia berani meyebut Niki sebagai informan polisi.  

"Dia tidak bisa menutup sumber informasi, karena dia bukan wartawan, yang berhak menutup sumber berita itu adalah wartawan, sesuai dengan Undang-Undang Pers", pungkas pria yang sudah lama menjadi pengacara Nikita Mirzani ini.  




Comments

Popular posts from this blog

Ogah Tanggapi Nikita Mirzani, Elza Syarief Antusias Bicara Maleena

Memahami Nikita Mirzani

Vanessa Angel: Sekedar Sensasi Atau Mencari Jati Diri?