Vanessa Angel: Sekedar Sensasi Atau Mencari Jati Diri?

Vannesa Angel (Selebriti)


Kurang lebih tiga bulan pasca bebas dari jeruji besi karena kasus prostotusi, Vanessa Angel melakukan sejumlah tindakan yang menghebohkan publik dunia maya. Yang terhangat adalah desahannya saat dipijat seorang pria. 

Dalam video tersebut tampak Vanessa yang sedang duduk di kursi mengeluh pegal pada leher bagian belakang dan meminta sang pria memijatnya. Saat sang pria melakukan apa yang diminta Vanessa, artis cantik itu mendesah merasakan kenikmatan pijatan. 

Kontan saja aksi Vanessa tersebut memancing reaksi para netizen. Mereka menonton video tersebut dengan konotasi miring. Vanessa dianggap tidak menunjukkan prilaku yang lebih baik pasca bebas dari penjara. Vanessa juga dinilai tidak kapok memgumbar sensualitas yang membuat publik berpikiran macam-macam. 

Belakangan video itu ternyata bagian dari promosi channel vlog Vanessa. Tapi hal itu tidak membuat para netizen menanggalkan pikiran negatif dan menyambut Vanessa dengan komentar positif. Seorang netizen dengan akun @fikryiky11 mengomentari foto promosi channel vlog Vanessa itu seperti berikut: "kamu suka mancing-mancing untuk dihujat." 

Akun lain @alineprasela_abp menulis komentar: "bikin vlog vulgar ajah.... biar keciduk lagi, trus gw liat drama nangis-nangis lagi:. 

Bukan video desahan manja itu saja yang membuat netizen berpikiran negatif tentang Vanessa. Sebelumnya Vanessa mengunggah video dirinya duduk di tepi pantai dengan berbalut bikini sehingga memperlihatkan kemolekan tubuhnya. Seperti halnya video 'desahan manja', foto bebikini ini juga mengundang banyak reaksi negatif netizen.

foto: @vanessaangelofficial

Seorang netizen dengan nama akun @dhinasf_menulis komentar menohok berikut atas video Vanessa berbikini itu: "Dipenjara nangis nangis sok sok an sakit, pas udah bebas kelakuannya kek gitu lagi, yaampunnn tobat napa, mak lu nyesel pasti liat kelakuan anaknya kek gitu".

Netizen lainnya @andria_wang_95 bahkan menulis komentar panjang dan mengingatkan Vanessa akan ibunya yang telah tiada: "Ingat ibumu yang sudah tiada ,,,, betapa dia mendambakan doa dari kamu anak nya ,,,,, karna sesungguhnya hanya doa anak yang sholehah yang menjadi penerang jalan orang tua yg sudah tiada ,,,, tapi bagaimana dengan yang seperti ini ,,,,,, sudah ada teguran bukanya memperbaiki malah semakin menjadi ,,,,, kasian ibu mu dan meruugilah ayah mu ,,,, contoh seperti ini lah yang sesungguhnya menjatuhkan martabat orang tua ,,,,,, kasian orang tua mu yg masih hidup apalagi yg sudah tiada,,,,,,semoga cepet dapet hidayah Aamiin"


Secara logis, reaksi para netizen terhadap aksi Vanessa memang tak bisa disalahkan. Semua itu adalah reaksi logis atas apa yang pernah menimpa Vanessa. Asumsinya begini, jika seorang wanita pernah ditimpa perkara asusila, pastinya ia akan mengubah prilaku dan menghindari tutur kata serta perbuatan yang membuat orang lain berpikiran konotatif kepada kesalahan yang pernah dilakukan. 

Tapi mereka sepertinya tidak melihat transformasi prilaku itu pada Vanessa. Ingat, netizen seringkali memiliki standar nilai sendiri dalam mengomentari penampilan siapa saja yang memajang dirinya di halaman media sosial. Dan sebagai seorang pribadi, Vanessa pun berhak menerima atau menolak, atau bahkan membela diri atas segala cuitan para netizen. 

Tak bisa dipungkiri, perkara prostitusi yang menimpa Vanessa adalah aib yang mencoreng harga diri seorang wanita. Apalagi secara profesional, Vanessa jelas bukan pelaku prostitusi. Selama ini publik memgenalnya sebagai pelaku seni atau artis. Dan ketika dia ditangkap dan dipenjarakan karena kejahatan prostitusi, jelas itu adalah aib yang sangat memalukan.

Memalukan karena artis dan pekerja seni itu sebuah profesi bergengsi. Bergengsi karena banyak orang bermimpi jadi artis. Bergengsi karena umumnya potret kehidupan mereka serba kecukupan. Selain itu mereka adalah figur panutan yang diidolakan banyak orang. Dan karena diidolakan banyak orang itulah mereka harus menjaga tutur kata dan prilaku mereka. Walaupun hal ini terkadang sangat relatif karena seringkali seseorang menilai orang lain atas standar nilainya sendiri. 

Tapi yang dilakukan Vanessa seakan jauh dari asumsi logis publik ini. Apalagi ia punya catatan hitam, masuk jeruji besi karena prostitusi. Air mata dan adegan pingsan saat ia menjalani proses hukum beberapa bulan lalu seolah tidak membawa perubahan dan menyisakan perasaan jera. Setidaknya begitulah penilaian sebagian publik saat ini.

Penilaian itu diperburuk oleh sikapnya terhadap orang tuanya, terutama sang ayah, Doddy Sudrajat. Sejak keluar dari penjara, ia menolak bertemu ayahnya. Hubungan dengan sang ayah pun tak kunjung membaik, dan malah memburuk.

Baru-baru ini sebuah akun media sosial tiba-tiba memosting sebuah penggalan cerita hidup Vanessa. Akun, yang konon milik tetangga ayah Vanessa itu menulis tentang tindak kekerasan yang diklaim dilakukan Doddy saat Vanessa masih kecil. Selain kekerasan fisik, dipukul, Vanessa juga mengalami kekerasan mental yakni, akan dijual oleh sang ayah.

Disebut-sebut hal itulah yang membuat Vanessa kabur dari rumah 10 tahun silam. Terhadap hal ini Doddy Sudrajat tidak mau tinggal diam. Entah bagaimana caranya, Doddy, melalui akun instagramnya membongkar identitas pemilik akun yang mengumbar kisah kekerasan masa kecil Vanessa. Doddy mengungkapkan bahwa akun itu adalah akun palsu yang diduga dibuat oleh Vanessa sendiri untuk memojokkan ayahnya. 

Keberadaan akun baru ini jelas kian memperkeruh hubungan Vanessa dengan Doddy, ayahnya. Doddy merasa geram karena Vanessa yang sudah membuat malu keluarga bukannya meminta maaf, malah semakin menjauh dan terus menyudutkan ayah dan keluragnya.

Doddy bahkan mengaku kalau ia sampai harus memindahkan adik Vanessa ke Pemalang karena adiknya itu tidak kuat menghadapi bullyan teman-temannya di sekolah. Tapi Vanessa seakan tidak memikirkan dampak prilakunya terhadap keluarganya sendiri.

Kini Vanessa kembali 'berulah'. Dan sederet pertanyaan pun pantas dilontarkan kepadanya, ada apa dengan Vanessa? Benarkah ia sedang menebar sensasi? Atau mungkinkah Vanessa sedang mencari jati diri?

Dalam hal video pijatan dengan desahan manja, sudah jelas terungkap kalau itu adalah sebuah sensasi pembuka untuk mempromosikan channel Youtube Vanessa. Dalam konteks kepentingan channel Youtube pribadi, jelas aksi pijat berdesah manja itu murni sebuah sensasi untuk tujuan promosi. 

Kesimpulannya akan berbeda jika seluruh isi channel Vanessa nanti didominasi video-video serupa. Jika itu terjadi, Vanessa bisa dianggap sedang mengumbar sensualitas untuk tujuan tertentu, bisa saja untuk mengejar target viewers atau bisa juga untuk tujuan lain yang dirahasiakan. 

Tapi dalam hal konflik serta kisruh dengan orang tua dalam hal ini ayah kandungnya, apakah itu juga murni sebuah sensasi? Terlalu naif jika Vanessa sengaja menciptakan konflik dengan ayah kandungnya hanya untuk mencetak sensasi. Konflik ayah-anak ini adalah sebuah realita yang tidak bisa dijadikan gimmick. Doddy sangat  marah karena dirinya seakan tidak diaggapp oleh Vanessa, demikian pula sebaliknya, Vanessa terkesan sangat kecewa dengan Doddy ayahnya.

Barangkali dalam pusaran konflik inilah Vanessa bisa dibilang sedang mencari jati diri. Ia sedang meluapkan kemarahan pada keluarganya atas moment kebersamaan yang hilang selama kurang lebih 10 tahun sejak Vanessa minggat dari rumah. Dalam hal ini Vanessa seperti tengah mencari dan atau seolah-olah sedang merumuskan kembali jati dirinya. 

Secara biologis ia tidak bisa menepis fakta bahwa ia memang anak kandung dari Doddy Sudrajat buah pernikahan dengan ibu kandung Vanessa. Vanessa juga tidak bisa membantah kalau ia pernah diasuh, dididik dan dibesarkan oleh Doddy semasa kecil hingga menjelang remaja. Tapi fakta biologis itu bisa saja dikaburkan oleh fakta psikologis, dimana Vanessa pernah pergi dari rumah dan berjuang menghidupi diri sendiri. 

Selama hidup terpisah dari orang tuanya, Vanessa berjuang keras memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Dan beruntung karena karirnya di dunia hiburan cukup berhasil. Tetapi keberhasilan itu tampaknya tidak membuatat Vanessa merefleksikan kembali jalan hidupnya, darimana ia berasal dan kemana ia harus pergi. 

Alhasil, ia terus menjauh dari keluarga dan menemukan keluarga baru. Mereka adalah para sahabatnya di dunia hiburan. Tapi manusia secara hakiki memiliki kecenderungan untuk kembali ke asalnya. Dan Vanessa pun pasti merasaakan hal itu. Hanya saja masih ada ganjalan di hatinya. 

Ganjalan itu bukan karena sikap sang ayah yang terus meladeni tutur kata dan tingkah polanya di layar kaca dan di dunia maya. Sebaliknya ganjalan terbesar ada di dalam diri Vanessa sendiri. Ia sepertinya belum bisa berdamai dengan masa lalunya sendiri, terutama dengan sepenggal cerita dan peristiwa ketika ia dengan berani memutuskan keluar dari rumah. 

Bisakah Vanessa bersatu kembali dengan keluarga, terutama ayahnya? Tentu saja bisa. Ada tiga faktor penting yang memungkinkan hal ini terjadi. Pertama, Vanessa sendiri. Dia harus berdamai dengan masa lalunya dan menyingkirkan dendam dengan apa dan siapa pun yang pernah membuatnya terluka, termasuk jika yang melakukan itu adalah ayah kandung atau ibu sambungnya.

Kedua, ayah kandung Vanessa. Doddy Sudrajat sebagai ayah kandung Vanessa sejatinya lebih sabar dan tidak terpancing mengkonfrontir setiap pernyataan Vanessa di ruang atau media publik. Sebaliknya, sang ayah harus lebih banyak membuka ruang komunikasi pribadi dengan Vanessa. 

Mulailah membangun komunikasi ayah-anak dengan dialog sederhana seperti, bertukar kabar, memberi suport atas apa yang dilakukan Vanessa, memuji dan memberi masukan. Dan semua itu harus dilakukan dalam komunikasi pribadi, bukan di ranah publik. 

Ketiga, orang-orang di sekitar Vanessa. Menurut Doddy Sudrajat, orang-orang di sekitar Vanessa inilah yang sekarang mengendalikan pikiran dan tindakan Vanessa. Maka jika mereka tidak memiliki kepentingan terhadap Vanessa, harusnya mereka mengarahkan Vanessa untuk menaruh hormat pada orang tua. Jangan bersorak ketika Vanessa berselisih dengan ayah atau keluarganya.

Begitulah, seperti manusia pada umumnya, Vanessa Angel kini sedang memasuki sebuah fase kehidupan yang mungkin terasa aneh bagi orang lain. Tapi begitulah siklus kehidupan, walaupun tidak semua orang mengalaminya. Kelak, Vanessa akan menemukan apa yang sekarang sedang dicarinya. 



    





Comments

Popular posts from this blog

Ogah Tanggapi Nikita Mirzani, Elza Syarief Antusias Bicara Maleena

Memahami Nikita Mirzani